-
Keutamaan wirid Thariqah At Tijany dan Dasar Hukumnya.
Semua
thariqah mu’tabarah mempunyai sanad yang sambung sampai dengan Baginda
Rasulullah Saw, masing-masing mempunyai wirid dan keutamaan
sendiri-sendiri. Cuma kalau diperhatikan semua mempunyai kesamaan, yaitu
wirid yang wajib diamalkan tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan
sunnah Nabawiyah, dengan tujuan yang sama yaitu Ilallah (sampai dan
Ma’rifat ilallah). Sedangkan perbedaannya adalah dari segi metode (cara)
melakukan wirid. Dari semua thariqah yang ada, dzikir yang dibaca tidak
menyimpang dari antara lain : Istigfar, sholawat, dan hailalah serta
Asmaul Husna juga ayat-ayat Al Qur’an. Hanya saja metode melakukan wirid
yang berbeda beda, termasuk pula pada penekanan terhadap komponen
tersebut diatas juga berbeda, ada yang menekankan pada sholawat saja,
atau hanya hailalah saja atau lafadz Allah saja, ada juga yang kombinasi
dan lain-lain. Sedangkan wirid thariqah At Tijany meliputi kesemuanya ,
ya istigfar, sholawat dan hailalah.
Dasar Hukum Aurad Thariqah At Tijany.
Adapun
dasar hukum pada kesemua komponen diatas ( istighfar, shalawat,
hailalah ), baik di Al Qur’an dan sunnah (Al Hadist Shohih) tidak
diragukan lagi keabsahannya.
1) Istighfar
-
-
Firman Allah Swt.
-
وما كا ن الله معذبهم وهم يستغفرون.(الانفا ل : 33)
“ Dan Allah tidak akan menyiksa suatu kaum sedangkan mereka ber istigfar (memohon ampun)”. (QS. Al Anfaal : 33)
استغفروا ربكم انه كا ن غفا را – (نوح : 29)
“ Mohonlah ampun (beristigfar) kepada tuhan kalian, sesungguhnya Dia Maha Pengampun “. (QS. Nuh : 29)
-
-
Al Hadits
-
قا ل رسول الله صلى الله عليه وسلم : من لزم الاستغفا ر جعل الله تعالى له من كل ضيق مخرجا
ومن كل هم فرجا ورزقه من حيث لا يحتسب.( رواه ابو داود )
“Barangsiapa
melazimkan istigfar (baca dengan Istiqomah) maka AllahSwt. Memberi
jalan keluar atas kesulitannya dan kegembiraan atas semua kesusahannya
serta memberinya rizki tanpa perhitungan / dari jalan diluar dugaannya”.
(HR. Abu Daud)
والذى نفسى بيد ه لولم تذنبوا لذ هب الله تعالى بكمولجا ء بقوم يذ نبون فيستغفرون الله تعالى فيغفر لهم
( رواه مسلم )
“Dan
demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamanNya, andaikan kalian tidak
pernah berbuat dosa, niscaya Allah membinasakan kamu semua, dan kemudian
Allah mendatangkan (menciptakan) satu kaum yang berbuat dosa kemudian
mereka mohon ampunan, lalu Allah mengampuni mereka”. (HR. Muslim)Sholawat
Firman Allah
قا ل الله تعالى : ان الله وملا ئكته يصلون على النبىيا ايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
( الاحزاب : 56)
“Sesungguhnya
Allah dan para malaikatnya bersolawat atas Nabi Muhammad SAW. Wahai
orang-orang yang beriman bersholawatlah dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzaab : 56).
Dari
ayat diatas yang perlu kita cermati yaitu perintah Allah yang didahului
dengan pemberitahuan bahwa Dia (Allah Swt.) sendiri dan para
malaikatNya bershalawat pada Nabi, baru kemudian dia memberikan himbauan
/ perintah untuk bershalawat kepada Rasulullah Saw. Oleh karena itu
bisa kita bayangkan betapa besar arti dan nilai shalawat bagi Allah Swt.
Adapun hadits Nabi yang menjelaskan keutamaan shalawat sangatlah
banyak, diantaranya :
وعن عبد الله بن عمرو بن العا ص رضي الله عنهما أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: “من صلى علي صلاة ، صلى الله عليه بها عشرا” ( رواه مسلم )
Diriwayatkan
oleh Abdillah bin ‘Amru bin Al ’Ash Radiyallaahu ‘anhuma, sesungguhnya
dia mendengar Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang bershalawat
kepadaku satu kali, maka Allah membalas kepadanya dengan sepuluh
shalawat”*/ (HR. Muslim) */(Shalawat Allah adalah dengan menurunkan
rahmat).
وعن ابن مسعود رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قا ل : “أولى النا س بي يوم القيا مة أكثرهم علي الصلاة ” ( رواه الترمذ ي – وقا ل حديث حسن )
Dan
diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud RA. sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang paling mulya disisiku pada hari qiyamat adalah yang paling
banyak bershalawat kepadaku”. (HR. Al Turmidzi – Hadits hasan).
وعن أوس بن أوس رضي الله عنه قا ل : قا ل رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” ان من أفضل ايا مكم يوم الجمعة ، فأكثروا علي من الصلاة فيه ، فا ن صلاتكم معروضة علي” فقالوا : يا رسول الله ، وكيف تعرض صلاتنا عليك وقد ارمت؟…. قا ل: يقول : بليت ، قا ل : “ان الله حرم على الارض أجسا د الانبياء “( رواه ابو د اود با سنا د صحيح)
Diriwayatkan
oleh Aus bin Aus RA : Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya hari yang
paling utama bagimu adalah hari Jum’at. Maka perbanyaklah membaca
shalawat untukku didalamnya. Sesungguhnya shalawat kalian disampaikan
kepadaku”. Para sahabat bertanya : Ya Rasulallah, Bagaimanakah shalawat
kami disampaikan kepada Tuan, padahal Tuan sudah berkalang tanah?…
Rasulullah SAW menjawab: “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan bagi tanah
untuk makan jasad para Nabi”.
( HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih ).
وعن ابي هريرة رضي الله عنه قا ل : قا ل رسول الله صلى الله عليه وسلم :” رغم انف رجل ذكرت عند ه فلم يصل علي ” ( روا ه الترمذ ي )
Diriwayatkan
oleh Ibu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh hina bagi
seorang laki laki yang mana ketika disebut namaku disisinya, dia tidak
bershalawat kepadaku”. ( HR. Al Turmudzi )
وعن ابي هريرة رضي الله عنه قا ل : قا ل رسول الله صلى الله عليه وسلم : “ما من احد يسلم علي الا رد الله علي روحي حتى أرد عليه السلام ، ( رواه ابو د اود با سنا د صحيح)
Diriwayatkan
oleh Ibu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda: “Tak seorangpun yang
bershalawat kepadaku, kecuali Allah mengembalikan ruhku kepadaku,
sehingga aku menjawab salamnya”. (maksudnya : Allah mengembalikan ruh
Rasulullah kedalam jasadnya sehingga dia bisa menjawab setiap shalawat
dan salam dari ummatnya. Akan tetapi karena Beliau ada di Alam Barzah
maka tidak semua orang bisa melihat dan mendengarnya).
وعن
فضا لة بن عبيد رضي الله عنه قا ل سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلا
يد عو فى صلاته لم يمجد الله تعالى ولم يصل على النبي صلى الله عليه وسلم : فقا ل رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” عجل هذ ا ” ثم دعا ه فقا ل له – أو لغيره-: اذا صلى ا حد كم فليبد اء بتحميد ربه سبحا نه والثناء عليه ، ثم يصلى على النبي صلى الله عليه وسلم ، ثم يدعو بعد بما شا ء ”
( رواه أبو داود والترمذ ي – وقا ل حد يث حسن صحيح )
Diriwayatkan
oleh Fudhalah bin ‘Ubaid RA berkata: “Rasulullah mendengar seorang laki
laki yang berdoa dalam shalatnya, dia tidak memuji Allah dan tidak
bershalawat kepada Nabi SAW. lalu beliau bersabda: ‘orang ini tergesa
gesa’, kemudian beliau memanggilnya dan beliau bersabda kepada dia dan
orang lainnya : ‘Bila seorang diantaramu berdoa, maka hendaklah dimulai
dengan memuji Allah, Tuhannya. Kemudian bershalawat kepada Nabi SAW,
lalu berdoalah sekehendaknya’.” (HR. Abu Daud dan Al Turmudzi – Dia
mengatakan bahwa Hadits ini Hasan shahiih).
Dengan
menelaah ayat Al Qur an dan hadits hadits tersebut diatas serta hadits
hadits lain dari berbagai sumber, dalam kitab Syaraful Ummati
Muhammadiyah karangan Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki menjelaskan
bahwa faedah sholawat itu sangat besar dan banyak, ada 39 keutamaan yang
dia sebutkan dalam kitab tersebut, diantaranya :
-
Melaksanakan perintah Allah Swt.
-
Meniru Allah Swt. dalam shalawat pada Rasulullah Saw. perbedaannya shalawat kita adalah do’a dan permohonan, sedangkan shalawat Allah Swt. adalah pujian dan kemulyaan atas Rasulullah Swt.
-
Meniru pekerjaan para Malaikat.
-
Mendapat imbalan 10 shalawat dari Allah untuk satu kali shalawat atas Rasulullah Saw.
-
Mendapat Tambahan 10 derajat disisi Allah Swt.
-
Ditulis bagi orang yang bersholawat 10 kebaikan.
-
Dihapus darinya 10 keburukan / dosa.
-
Penyebab terkabulnya do’a, karena do’a yang didalamnya tidak ada sholawat maka do’anya akan terkatung-katung antara langit dan bumi. Artinya doa tersebut tidak disampaikan kehadirat Allah SWT.
-
Sarana untuk mendapatkan syafaat Rasulullah Saw.
-
Penyebab diampuninya dosa.
-
Penyebab tercapainya cita-cita.
-
Penyebab dekatnya seseorang dengan Rasulullah Saw. di hari kiamat.
-
Penyebab tercapainya hajad.
-
Penyebab tercurahnya sholawat dari Allah Swt. dan para malaikat atas seorang hamba.
-
Penyebab sampainya berita gembira masuk surga bagi seorang hamba sebelum mati, dan masih banyak lagi keutamaan bershalawat pada Nabi SAW yang tidak disebutkan dalam buku singkat ini.
Keutamaan
shalawat tersebut diatas adalah keutamaan shalawat secara umum,
sedangkan shalawat Al Faatih mempunyai keistimewaan tersendiri. Adapun
keutaman Shalawat Al Fatihi Limaa Ughlig ada dua yaitu:
-
Ketutamaan yang dirahasiakan.
-
Keutamaan yang bisa dijelaskan, antara lain :
-
-
Membaca 1x dalam sehari dijamin dengan mendapat kebahagiaan dunia akhirat.
-
Membaca 1x dapat menghapus semua dosa dan mempunyai pahala semua tasbih, dzikir dan do’a yang diucapkan oleh semua orang tua dan muda yang terjadi pada waktu dibaca Al Fatih dan dilipat gandakan sebanyak 600.000 kali.
-
10x sholawat Al Fatih pahalanya menyamai pahala ibadahnya wali ‘Ash sejuta tahun.
-
1x sholawat Al Fatih lebih utama dari 600.000x sholawatnya para Malaikat, manusia dan jin, dihitung sejak dari baru pertamakali diciptakan sampai pada waktu dibacakannya sholawat Al Fatih.
-
Pembacaan ke2 ke3 danseterusnya mendapat kembali pahala yang pertama dan seterusnya. Jelasnya bacaan ke2 mendapat tambahan pahala bacaan ke1. Bacaan ke3 mendapat tambahan pahala bacaan ke 1 dan ke2, demikian pula bacaan ke 4 ke 5 dan seterusnya.
-
Jika ingin bermimpi jumpa Rasulullah Saw. bacalah sholawat Al Fatih 1000x tiga malam berturut-turut ( malam Rabu, Kamis dan jum’at) dengan badan pakaian serta tempat tidur yang suci. Dan masih banyak lagi keutamaan Al Fatih yang tidak ditulis dalam buku ini.
-
-
-
Hailalah
Firman Allah Swt
قا ل الله تعالى : فاعلم انه لااله الا الله. (محمد: 19)
“ Maka ketahuilah sesungguhnya tiada tuhan selain Allah”. (QS. Muhammad : 19)
قا ل صلى الله عليه وسلم : افضل ما قلته والنبيون من قبلى
لااله الا الله. ( رواه مالك بن أنس )
“Ucapan paling utama yang Aku ucapkan dan para nabi sebelumku adalah “Laa ilaaha illallah”. (HR. Malik bin Anas)
عن جابر بن عبد الله يقول ، سمعت رسول الله صلى الله عليه
وسلم يقول: أفضل الذكر لآاله الاالله . ( رواه الترمذ ي )
“Dari
Jabir bin Abdullah berkata; Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda :
Dzikir paling utama adalah ‘Laa ilaaha illallah’. (HR. Turmudzi)
عن أم هانيء قالت ، قا ل رسول الله صلى الله عليه وسلم :
لآاله الا الله لايسبقها عمل ولا تترك ذنبا . ( رواه ابن ما جه )
“Dari
Ummu Hani’ berkata, Bersabda Rasulullah SAW : ‘Laailaaha illallah’
tidak ada satu amalpun yang melebihi (keutamaannya), dan tidak
menyisakan satu dosapun”. (HR. Ibnu Maajah).
جد د وا ايمانكم ، قيل وكيف نجد د ايماننا يا رسول الله ؟ قا ل :
أكثروا من قول لآاله الا الله .( رواه احمد و الحكيم )
“Perbaharuilah
iman kalian!, lalu Rasulullah SAW ditanya; Bagaimana cara kami
memperbaharui iman kami ya Rasulullah? .. ‘Perbanyaklah mengucapkan
Laailaaha illallah”. (HR. Imam Ahmad dan Imam Al Hakim).
قا ل صلى الله عليه وسلم : ما قا ل عبد لااله الا الله مخلصا منقلبه الا فتحت له ابواب السماء حتى يفضى الى العرش مااجتنبت الكبائر . ( رواه الترمذ ي والنسا ئى )
“Tidaklah
seorang hamba yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas dari
hatinya, kecuali dibuka baginya pintu-pintu langit sampai Arasy. Selama
ia menjauhi dosa dosa besar”. (HR. Turmudzi dan Nasai)
قا ل صلى الله عليه وسلم : من قا ل عبد لا اله الا الله ومد ها هد مت له اربعة الاف ذنب من الكبائر. ( رواه الد يلمي )
“Barang siapa mengucapkan “Laa ilaaha illallah” dengan madnya (dipanjangkan) digusur darinya 4000 dosa besar “. (HR. Al Dailamy)
قا ل صلىالله عليه وسلم : يقول الله تعالى : لا اله الا الله حصنىفمن د خل حصنى أمن من عذابى. ( الحديث القد سى، رماح : 2/92)
“Rasulullah
SAW bersabda; Allah berfirman : Laa ilaaha illallah itu bentengku,
barang siapa masuk kedalamnya aman dari azabku”. ( Hadits Qudsi – Rimah
2/92)
Diantara keutamaan wirid wadzifah adalah :
-
menghapus dosa yang terjadi waktu antara dua wirid wadzifah.
-
menghasilkan syafaat khusus dari Rasulullah Saw.
sedang
keutamaan dzikir Hailalah Jum’at adalah Rasulullah Saw. hadir dan
menyertai mereka (dalam dzikir) mulai awal dibaca dzikir sampai selesai.
Shalawat Jauharotul Kamal
Shalawat
Jauharatul Kamal adalah salah satu shalawat yang diajarkan langsung
oleh Sayyidil Wujud Rasulullah Saw. kepada Sayyidi Syeikh Ahmad At
Tijany dalam keadaan sadar / jaga bukan dalam mimpi. adapun keutamaannya
sangat banyak, diantaranya :
1. 1x Sholawat Jauharatul Kamal menyamai tasbih seluruh alam 3x.
2.
Jika dibaca sebanyak 7x tiap hari dengan istiqomah Rasulullah Saw.
cinta pada orang tersebut dengan cinta dan perhatian khusus.
3.
Jika dibaca 7x sebelum tidur dengan istiqomah akan bermimpi Rasulullah
Saw. dengan catatan ketika akan tidur harus punya wudlu’ dan pakaian
serta tempat harus suci.
4.
Rasulullah dan sahabat yang 4 serta Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany
hadir pada bacaan ke 7 dan tetap mendampinginya sampai berhenti membaca
dan berbicara.
5. Jika dibaca 12x kemudian mengucapkan:
هذ ه هد ية منى اليك يا رسول الله ،،، الخ
Maka
mendapat keutamaan sebagaimana ziarah kepada Nabi Muhammad Saw. dan
para auliya’ serta shalihiin dari zaman awwalul wujud (mahluk pertama
diciptakan) sampai dibacanya shalawat Jauharatul Kamal.
6. Jika mengalami kesulitan yang sangat, bacalah Jauharatul Kamal 65x maka Allah akan melepas kesusahan itu secepatnya.dan masih banyak lagi keutamaan Jauharatul Kamal yang tidak tersebut dalam buku ini.
6. Keutamaan Bagi Orang Yang Masuk (baiat) Thariqah At Tijany
Keutamaan Thariqah At Tijany ada 2 (dua) :
-
Keutamaan bagi semua orang yang menyakini kewalian Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany dan hormat serta cinta kepada beliau juga senang dan hormat terhadap pengikut Thariqah At Tijany sampai mati, dengan catatan “ Tidak pernah merasa aman dari ancaman murka Allah Swt”. maka ia akan mendapatkan jaminan Allah SWT melalui Rasulullah SAW dengan jaminan antara lain:
-
Akan mati membawa Islam Dan Iman.
-
Dimudahkan dalam sakaratul maut
-
Mendapat kemudahan dan kebahagiaan di alam kubur
-
Allah Swt. menjamin keamanan baginya dari semua jenis siksaan dan semua kesulitan, sejak matinya sampai masuk kedalam surga.
-
Diampuni semua dosanya yang terdahulu dan kemudian
-
Mendapat Rahmat Allah karena semata-mata karunia Allah Swt. bukan karena kebaikan orang tersebut.
-
Allah tidak akan menghisab / memperhitungkan amalnya dan tidak akan mengurangi sedikitpun serta tidak akan ditanya apapun tentang amalnya di hari kiamat.
-
Allah memberi naungan dibawah Arasy di hari kiamat
-
Allah akan memberi kekuatan ketika melewati syirath, sehingga sampai kesurga dalam sekejap mata dengan kawalan Malaikat.
-
Diberi minum oleh Allah Swt. dari telaga Rasulullah Saw.
-
Masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa dalam rombongan pertama bersama Rasulullah SAW.
-
Allah meletakkannya / memberi tempat tinggal di Illiyyiin dalam surga firdaus dan aden.
-
Rasulullah Saw. cinta pada orang yang cinta Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany dan dia tidak akan mati kecuali sudah menyandang predikat sebagai wali Allah.
-
Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany RA. cinta pada orang yang cinta kepadanya.
Untuk
keutamaan no.1 s/d 14 ini Allah Swt. memberikan kepada siapa saja yang
cinta dan taslim kepada Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany sampai akhir
hayat walaupun tidak mengikuti / tidak mengamalkan thariqah At Tijany.
-
Bagi Mereka Yang Mengikuti / mengamalkan Thariqah At Tijany dengan baiat Shahiih akan mendapatkan keutamaan yang lebih banyak lagi diantaranya :
-
Kedua orang tuanya, kedua mertuanya, istri istrinya serta anak anaknya dijamin masuk surga tanpa hisab (tanpa dihitung amalnya) dan tanpa disiksa serta diampuni dosa dosanya baik besar maupun kecil. Dengan catatan mereka itu semua orang Islam yang tidak benci dan tidak mencela Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad At Tijany. Lebih terjamin lagi jika mereka itu cinta kepada Sayyidi Syeikh Ahmad Bin Muhammad At Tijany RA, walaupun tidak ikut mengamalkan wirid Thariqah At Tijany.
-
Rasulullah SAW menjadi sandaran utama mereka sebagaimana sabda Rasulullah SAW kepada Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad At Tijany RA :
قا ل صلى الله عليه وسلم“فقراء ك فقرائى وتلاميذ كتلاميذ ى واصحابك اصحابى” فما اسرف هذ ه
الاضا ف ؟ . ( الفيض الربا ني : 28)
Artinya
: Bersabda Rasulullah SAW : “Para fuqara’ (yang menjadi tanggunganmu)
itu adalah fuqara’ku juga (tanggunganku juga), murid muridmu itu semua
adalah murid muridku, sahabat sahabatmu adalah sahabat sahabatku”.
Adakah tempat bersandar yang lebih mulya dari Rasulullah ?…..
-
Ketika naza’ / sakaratul maut, Rasulullah SAW akan hadir menjemput ruhnya.
-
Rasulullah SAW akan mendampinginya ketika ditanya oleh 2 malaikat (Munkar dan Nakiir).
-
Imam Mahdi Al Muntadzar menjadi ihwan Thariqah At Tijany, dan sebagai tanda akan datangnya Imam Mahdi Al Muntadzar yaitu jika Ihwan Thariqah At Tijany sudah banyak, merata, tersebar di berbagai Negara sampai ke desa desa.
-
Martabatnya Ihwan Thariqah At Tijany lebih tinggi derajatnya dari martabatnya wali Qutub walaupun mereka hanya sebagai orang awam.
فعلم صلى الله عليه وسلم : ان بين اصحابه وبيناصحا ب هذا الشيخ منا سبة تا مة ، وبتلك المنا سبة
كانوا عند الله اكبر من اكابر الاقطا ب والعا رفينوالاغواث وان كانوا فى الظا هر من جملة العوام .
( الفيض الربا ني : 28 )
Rasulullah
Saw. Memberi tahu kepada Syeikh Ahmad At Tijany Ra. bahwa antara
sahabat Rasululullah dan sahabatnya Syeikh Ahmad At Tijany mempunyai
persamaan yang sempurna dan dengan kesamaan inilah ihwan Thariqah At
Tijany bagi Allah Swt. lebih tinggi nilainya dari pada Qutub, Arifin dan
Al Ghauts walaupun tampang dhohirnya hanyalah orang awam. (Al Faidlur
Rabbani : 28)
-
Pada saat mereka berdzikir, ikut berdzikir bersama mereka 70.000 malaikat selama dzikir berlangsung dan pahala berdzikir para malaikat tersebut ditulis untuk mereka.
-
Dalam wirid lazim terdapat syighat ismul A’ dzam Cuma berbeda dengan Syighat Ismul A’dzom yang khusus untuk Nabi Saw.
-
Mendapat pahala membaca ismul A’dzam walaupun tidak mengetahui Ismul A’dzam tersebut.
-
Tidak akan mencicipi pedih / sakitnya prahara sakaratul maut.
-
Diakhirat mendapat tempat khusus dibawah naungan Arasy
-
Tidak mengalami atau merasakan dasyatnya mauqif / mahsyar, akan tetapi ihwan Tijani dikumpulkan bersama orang-orang yang aman didekat pintu surga, sampai masuk kedalam surga bersama Rasulullah Saw. dan para sahabatnya dirombongan pertama.
-
Menjadi tetangga Rasulullah dan para sahabat disurga.
-
Dan masih banyak lagi keutamaan lainnya.
7. Syarat-syarat & kewajiban dalam Thariqah At Tijany
Thariqah
At Tijany dalam mendidik, mengarahkan dan memelihara murid-muridnya
yang dalam istilahnya disebut ihwan Thariqah At Tijaniy / Ikhwan At
Tijany mempunyai syarat-syarat dan peraturan-peraturan, meliputi antara
lain :
-
Syarat masuk Thariqah At Tijaniyah
-
Kewajiban atas Ikhwan At Tijany
-
Larangan atas Ikhwan At Tijany
-
Peraturan dan cara melaksanakan dzikir Thariqah Tijaniyah
Syarat-syarat masuk Thariqah At Tijaniyah :
-
Calon Ikhwan Tijany tidak mempunyai dan mengamalkan Thariqah lain.
-
Yang mentalqinnya telah mendapat idzin yang syah untuk memberi wirid.
-
Di Talqin / mendapat idzin/ bai’at mengamalkan wirid Thariqah Tijaniyah.
Keterangan :
-
Apabila calon Ikhwan Tijany itu telah masuk Thariqah selain Thariqah At Tijaniyah, maka Thariqahnya itu harus dilepas, sebab Thariqah At Tijaniyah tidak boleh dirangkap dengan Thariqah lain, sebenarnya thariqah lainpun juga tidak bisa dirangkap rangkap. Karena kalau seseorang mengamalkan lebih dari satu thariqah, berarti dia mempunyai dua guru pembimbing. Yang jadi masalah disini adalah tidak mungkin satu orang diantar kehadirat Allah oleh dua pengantar (Rijalullah). Tapi satu pembimbing (Syeikh / mursyid) bisa mengantar lebih dari satu orang murid.
-
Wirid wirid selain dari Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany yang tidak termasuk ikatan thariqah seperti hizib-hizib, wirid-wirid, sholawat boleh diamalkan selama tidak mengganggu kewajiban thariqah. Tapi perlu diingat bahwa, guru kita Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany mempunyai amat sangat banyak wirid ikhtiyari yang beliau istiqamah membacanya tiap hari. Jadi jika untuk membaca punya guru sendiri saja tidak mampu karena banyaknya, untuk apa kita baca wirid wirid dari sumber lain. Kalau ingin tahu, sebagian wirid wirid beliau ada dalam kitab “Ahzab wa Aurad”.
Kewajiban Ikhwan Thariqah At Tijany :
-
Harus menjaga syari’at.
-
Harus menjaga sholat lima waktu dengan berjama’ah bila mungkin (jaga syarat-syarat berjama’ah sholat).
-
harus mencintai Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany selama-lamanya (sampai mati).
-
Harus menghormati siapa saja yang ada hubungannya dengan Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany.
-
Harus menghormati semua wali Allah Swt. dan semua Thariqah.
-
Harus mantap pada Thariqah, tidak boleh ragu-ragu.
-
Selamat dari mencela Thariqah At Tijaniyah.
-
Harus berbuat baik dengan kedua orang tuanya.
-
Harus menjauhi orang yang mencela Thariqah At Tijaniyah.
-
Harus mengamalkan Thariqah At Tijaniyah sampai akhir hayatnya.
Larangan atas Ikhwan Thariqah At Tijany:
-
Tidak boleh mencaci, benci dan memusuhi Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad At Tijany RA.
-
Tidak boleh ziarah kepada wali manapun yang bukan Tijany.
-
Tidak boleh memberikan wirid Thariqah At Tijaniyah pada orang lain tanpa ada izin yang syah untuk memberikan (sebelum dilantik jadi Muqaddam).
-
Tidak boleh meremehkan wirid Thariqah At Tijaniyah, seperti mengahirkan waktunya tanpa udzur syar’i, atau mengerjakan secara asal asalan.
-
Tidak boleh memutuskan hubungan dengan siapapun tanpa ada idzin syar’i terutama dengan ikhwan thariqah At Tijany.
-
Tidak boleh merasa aman dari Makrillah (ancaman murka Allah).
Keterangan :
-
Ziarah kepada wali yang bukan Tijany yang tidak boleh bagi Ikhwan Tijany ialah ziarah karena Istimdad ziarah untuk tawassul dan do’a. Apabila ziarah itu karena silaturahmi, ziarah untuk menuntut ilmu semata-mata karena Allah Swt. maka boleh berziarah. Bagi ikhwan Tijany yang belum mengerti perbedaan ziarah, maka jangan melaksanakannya, karena dikhawatirkan tanpa mereka sadari keluar dari Thariqah / Thariqahnya batal.
-
Larangan ziarah atas murid / ikhwan Thariqah bukan hanya di thariqah Tijany saja. Sebelum Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany sudah ada larangan ziarah bagi murid Thariqah. Syeikh Muhyiddin Ibnu Al Araby Alhatimiy berkata : “ Seorang guru Thariqah tidak mempermudah muridnya berijtima’ dengan guru lain, karena akan menimbulkan keraguan bagi si murid, tentang siapa diantara keduanya yang lebih tinggi (derajatnya) dan kepada siapa dia sebaiknya akan berguru. dan apa bila timbul keragu-raguan, maka si murid dilempar oleh hati mereka sendiri. Karena itu, dia tidak akan memperoleh manfaat dari keduanya. Jadi tujuan mengatur ziarah ialah untuk menjaga kemantapan hati si murid agar ia tidak keluar dari rangkulan gurunya sampai menghasilkan kesempurnaan.”
Syeikh
Muhammad Al Munir dalam kitab Tuhfatus Saalikin berkata sebagai berikut
:“Dan ketahuilah, melarang berziarah adalah wajib bagi guru Thariqah
selama mereka (para murid) belum mencapai kesempurnaan dalam keyakinan”.
Sayyidi
Uwais bin ‘amir Alqarany adalah sebaik-baik tabi’in berdasarkan hadits
shohih Muslim. Ketika Hakim bin Maryam berkata : “ Hai Uwais, marilah
kita adakan hubungan dengan ziarah dan pertemuan”, maka S. Uwais
Alqarany menjawab : “ Saya telah mengadakan hubungan dengan kamu dengan
apa yang lebih bermanfaat dari pada hubungan ziarah dan pertemuan, yaitu
doa dari kejauhan. Sebab ziarah itu mengandung unsur-unsur
memperlihatkan, berhias diri dan menampakkan yang tidak sesungguhnya.
Sebetulnya
dalam Thariqah At Tijany tidak ada larangan ziarah secara mutlak, yang
ada ialah mengatur cara berziarah, sebagaimana penjelasan Sayyidi Syeikh
Ahmad bin Muhammad At Tijany RA :
ان شيخنا رضى الله تعلى عنه وارضا ه وعنابه لم يعمم المنعلانه ما منع احد ا من أهل طريقته من التعلم من جميعالاولياء والعلماء ولامن حضور مجالسهم ولامن استماعمواعظهم وكلامهم ولا من التواصل فى الله وفىالرحم .
( رما ح : 1/156)
“Bahwa
Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany RA tidak melarang ziarah secara umum.
Karena beliau tidak pernah melarang siapapun dari pengikut Thariqahnya
menuntut ilmu kepada semua wali dan ulama, tidak melarang menghadiri
majlis (ta’lim) mereka, tidak melarang mendengarkan wejangan-wejangan
dan perkataan mereka dan tidak melarang mengadakan hubungan / ziarah
karena Allah Swt. dan silaturrahim”. (Rimah : 1/156)
Dan ikhwan Thariqah Tijany berkewajiban menuntut ilmu untuk menjaga ‘aqidah dan amal ibadah nya.
اعلم
انه يجب على كل مكلف أن يحصل من العلم مايصح به اعتقاد ه على مذ هب اهل
السنة والجما عة ومما تصح به اعماله على وفق الشريعة المطهرة، ويجب على أهل
السلوك الى طريق أهل الله الصا د قين أ ن يحصلوا من العلم ماتصح به أعما
لهم على الوفا ق بين المذاهب الاربعة ( رما ح : 1/ 99)
Ketahuilah
bahwa semua orang mukallaf berkewajiban menghasilkan ilmu yang
menjadikan sah ‘aqidahnya sesuai dengan madzhab ahlus sunnah wal jama’ah
dan ilmu-ilmu yang menjadikan syah amal ibadahnya sehingga cocok dengan
syri’at yang suci itu. Dan wajib bagi orang yang mengikuti Thariqah
para Ahlullah (wali Allah) yang benar, mencari ilmu yang mengantarkan
pada kebenaran amal ibadahnya sesuai dengan salah satu madzhab Imam yang
empat”. ( Rimah : 1/99).
-
Yang dimaksud meremehkan wirid ialah asal asalan (seenaknya) dalam melaksanakan wirid Thariqah, mengundurkan waktunya padahal tidak ada udzur dan melaksanakan wirid sambil bersandar tanpa udzur.
-
Makrillah ialah siksa / adzab Allah Swt. yang tampaknya rahmat atau kelihatan seperti rahmat Allah Swt. tapi sebetulnya adalah Adzab Allah Swt.
Peraturan melakukan dzikir :
-
Suara dalam keadaan normal, bacaan dzikir harus terdengar oleh telinga si pembaca.
-
Harus suci dari najis, baik badan, pakaian, tempat dan apa saja yang dibawanya.
-
Harus sici dari hadats, baik dari hadats kecil maupun dari hadats besar.
-
Harus menutupi aurat sebagai mana sholat, baik bagi pria maupun wanita.
-
Tidak boleh berbicara.
-
Harus menghadap qiblat (jika wirid sendiri atau dalam shaf).
-
Harus duduk sempurna (tidak boleh bersandar dan kaki selonjor, kecuali ‘udzur syar’i )
-
Harus Ijtima’ dalam melaksanakan wirid Wadhifah dan Hailalah sesudah shalat ‘ashar pada hari jum’at apabila di daerahnya ada ikhwan.
Keterangan :
-
Kalau udzur boleh tidak duduk, seperti sakit atau dalam perjalanan.
-
Kalau udzur boleh tidak menghadap qiblat seperti dalam perjalanan atau ijtima’.
-
Kalau ada udzur boleh berbicara asalkan tidak lebih dari dua kata, kalau lebih dari dua kata maka wiridnya batal, kecuali karena menjawab panggilan orang tua atau suaminya sekalipun bukan Ikhwan Tijany.
-
Selain delapan peraturan itu masih ada peraturan untuk kesempurnaan yaitu :
-
Istihdlarul qudwah yaitu waktu melaksanakan wirid dari awal sampai akhir membayangkan seakan-akan berada dihadapan Syeikh Ahmad At Tijany dan lebih utama berada dihadapan Sayyidil Wujud Rasulullah Saw. dengan keyakinan bahwa beliau pembimbing kita untuk menghantarkan kita wushul ilallah.
-
Mengigat dan membayangkan makna wirid dari awal sampai akhir wirid. Kalau tidak bisa, maka supaya memperhatikan dan mendengarkan bacaan wiridnya.
Syarat-syarat membaca Jauharatul Kamal :
1. Harus suci :
a. Dari najis badan, pakaian, tempat dan apa saja yang dibawanya.
b. Dari hadats, baik dari hadats kecil maupun dari hadats besar dan bersuci harus dengan air (wudlu), tidak boleh dengan tayamum.
2. Harus menghadap qiblat
3. Harus duduk sempurna, tidak boleh bersandar atau kaki selonjor apalagi berjalan.
4. Tempatnya harus luas dan cukup untuk 7 orang
Kalau keempat syarat tidak terpenuhi, maka diganti dengan shalawat Al faatih 20x
Hal hal yang menyebabkan keluar dari Thariqah At Tijany :
-
-
Mengambil Wirid, selain dari Thariqah At Tijaniyah.
-
Melanggar larangan ziarah pada wali diluar Thariqah At Tijany.
-
Berhenti / tidak membaca wirid Thariqah Tijaniyah dengan sengaja.
-
Melanggar
salah satu dari larangan tersebut diatas, maka ia telah keluar dari
Thariqah At Tijaniyah / batal Thariqahnya. Kami mohon perlindungan dari
yang demikian itu kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar