....SELAMAT DATANG.... MUQODDAM, IKHWAN, AKHWAT DAN MUHIBBIN THORIQOH ATTIJANIYAH SEMOGA BERMANFAAT AMIN.. attijani sampang: Karomah Hissiyah Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad At Tijany

Sabtu, 26 Maret 2016

Karomah Hissiyah Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad At Tijany

Adapun Karomah Hissiyah Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad At Tijany sangat banyak, diantaranya adalah :
  1. Ketika beliau dilantik “ Wali Al Quthbaniatul ‘Udzma”, pada bulan Muharram 1200 H. oleh Rasulullah Saw. rumah beliau dikota Fas Maroko (Afrika paling barat /Magribi), sedangkan pelaksanaan pelantikannya dijabal Rahmah Padang Arafah. (dapat menempuh jarak perjalnan jauh dalam sekejap).
  2. Beliau bisa menampakan diri dan memberikan bimbingan pada murid-muridnya di berbagai tempat yang berbeda dan berjauhan dalam waktu yang sama.
  3. Pada bulan Muharram 1279 H. (49 tahun setelah beliau wafat) dimana pada saat itu terjadi kekeringan yang panjang dan sangat sulit air. dari kubur beliau memancar keluar air susu yang sangat lezat dan banyak, sehingga banyak orang berbondong-bondong datang untuk mengambil dan meminumnya, sampai saat ini susu tersebut masih ada tersisa (dimusiumkan) dan tetap tidak mengalami perubahan / tidak basi.
  4. Rasulullah Saw. sangat mencintai Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany RA. melebihi cinta seorang ayah kepada seorang anaknya.
  5. Barang siapa yang cinta kepada Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany RA. tidak akan mati kecuali telah menyandang predikat wali Allah.
  6. Barang siapa mencela / mencerca / menghujat Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany RA. kemudian tidak bertobat akan mati kafir ( hal ini jaminan dan peringatan langsung dari Rasulullah Saw).
وقا ل لى : يا احمد ان من سبك ولم يتب لا يموت الا كا فرا وان حج وجا هد ، قلت له يا رسول الله ان العا رف با لله سيد ى عبد الرحمن الشا مى ذ كر ان الحج لا يموت على سوء الخا تمه ،قا ل لى سيد ى الوجود : يا ا حمد من سبك ولم يتب ما ت كا فرا ولوحج وجا هد ، يا ا حمد كل من سعى في
هلا كك فأنا غضبا ن عليه ولم تكتب له صلاته ولاتنفعه ،
( الفيض الرباني : 28 )
Berkata kepadaku Rasulullah Saw. : Ya Ahmad, sesungguhnya barang siapa mencelamu dan tidak bertobat tidak akan mati kecuali dalam kekafiran, walau haji dan berjihad. Saya berkata : Ya Rasulallah, sesungguhnya Al ‘Arif billah Sayyidy Abdurrahman As Syami mengatakan bahwa orang yang haji tidak akan mati su’ul khatimah, berkata kepadaku Sayyidul Wujud Rasulullah Saw. : Ya Ahmad, barang siapa mencelamu dan tidak bertobat, maka ia pasti mati kafir walaupun ia haji dan berjihad. Ya Ahmad barang siapa yang berusaha mencelakakanmu akulah yang marah kepadanya, dan tidak akan dicatat sholatnya, serta tidak akan membawa manfaat baginya”.
(al Faidl al Rabbani : 28).
Hal tersebut diatas sesuai dengan hadits qudsi :
من عا د ى لى وليا فقد اذنته با لحرب . ( رواه البخاري )
Barang siapa menyakiti wali-Ku, maka kuumumkan perang kepadanya”.(HR. Buhori).
Adakah orang yang mampu dan menang jika perang melawan Allah Swt ?
Dan masih banyak lagi karomah-karomah lain dan masyhur, diantara para sahabat dan murid-muridnya
4. Amalan-amalan dalam Thariqah At Tijany
Ada 2 (dua) macam amalan dalam Thariqah At Tijany, antara lain :
  1. Auradul Laazimah / wirid wajib, yang harus di amalkan oleh murid / Ihwan Thariqah At Tijany, diantaranya :
    1. Wirid Laazim, yaitu :
      • Istigfar 100x
      • Sholawat 100x (Al Afdlal Sholawat Al Fatih)
      • Hailalah (laailaaha illallah) 100x
Dikerjakan 2x sehari semalam, pagi dan sore. Pagi dimulai selesai sholat subuh sampai waktu ashar paling lambat sampai maghrib. Kalau belum sempat dikerjakan (ada udzur syar’i) bisa di qodha’ dimalam hari. Untuk wirid sore dimulai selesai sholat ashar sampai terbit fajar. Untuk wirid pagi hari bisa di takdim yaitu dilakukan malam hari dengan catatan harus selesai sebelum masuk waktu shalat subuh.
    1. Dzikir Wadzifah, yaitu :
      • Istigfar 30x
      • Sholawat Al fatih 50x (tidak bisa diganti dengan shalawat lain)
      • Hailalah (laailaaha illallah)100x
      • Shalawat Jauharotul kamal 12x (bisa diganti Shalawat Al Fatih 20x)
Dikerjakan 1x dalam sehari semalam, jika mampu Istiqomah bisa 2x sehari semalam, waktunya tidak mengikat dari selesai sholat ashar s/d waktu ashar esoknya. ( Al afdhol malam hari bagi yang melazimkan 1x sehari semalam).
c. Dzikir Hailalah (laailaaha illallah) sebanyak 1000 / 1200 / 1600x. atau tanpa hitungan sampai menjelang adzan maghrib, dikerjakan satu minggu sekali, yaitu setiap hari jum’at selesai sholat ‘ashar. Diutamakan dzikir secara berjama’ah jika tidak ada udzur Syar’i. caranya berjama’ah dzikir wadzifah dulu, lalu dzikir Hailalah, diutamakan lagi agar selesai pas menjelang adzan maghrib.
Catatan :
  1. Untuk wirid Lazimah dan dzikir wadzifah jika udzur dan tidak dilaksanakan, misalnya dalam perjalanan dan sebagainya , maka wajib qadla’. Sedangkan dzikir hailalah jum’at tidak wajib qadla’, Cuma jangan sampai dilalaikan, karena meninggalkan wirid sebab lalai itu dosa besar.
  2. Orang yang sakit parah dan tidak mampu melaksanakan wirid juga orang yang haid dan nifas tidak wajib qadla’.
  3. Dalam melaksanakan wirid harus tartil dan tertib urutan-urutannya jadi tidak boleh diubah, dikurangi maupun ditambah, kalau terjadi kelalaian sampai lebih misalnya hailalah, sholawat, atau istigfar walaupun hanya satu, maka wajib bayar denda masing masing dengan baca istigfar 100x setelah selesai wirid. Jika kurang maka harus dilengkapi kekurangannya dan baca istighfar 100 X sebagai dendanya.
  4. Untuk wirid lazim tidak boleh dikerjakan berjamaah, jadi sendiri-sendiri. Sedangkan wadzifah dan hailalah sebisa mungkin harus berjama’ah, jika ada ikhwan di daerah tersebut.
  5. Untuk sholawat jauharatul kamal, ada syarat-syarat khusus dalam mengerjakannya antara lain :
    1. Harus punya wudhu’,tidak bisa dengan tayamum, kalau tidak maka saat wadhifah, jauharatul kamal yang 12x diganti dengan sholawat fatih 20x.
    2. Harus dibaca dalam keadaan duduk sempurna, tidak boleh dibaca dalam keadaan berdiri atau tiduran maupun di kendaraan atau di kapal laut, pesawat dan kendaraan lainnya.
    3. Suci baik badan, pakaian dan tempat wirid.
    4. Tempat wirid harus luas, minimal cukup untuk tempat duduk 7 orang termasuk yang berdzikir.
    5. Istihdhar / khusyu’ karena Rasulullah SAW bersama sahabat yang 4 dan Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany RA. hadir pada bacaan yang ke7 sampai selesai.
2) Aurad Ihtiyari :
Yaitu wirid tambahan, tidak wajib dilakukan, Cuma sangat dianjurkan bagi mereka yang bisa memeliharanya dengan istiqomah, seperti istighatsah, berbagai macam shalawat, hizib-hizib seperti hizbus Saifi, hizbul mughni, hizbul bahar dan lain-lain. Jika ingin mengamalkan harus ada izin dari muqaddam yang berhak memberi izin .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar